11.
Apakah kita perlu menghargai kebudayaan orang lain? Mengapa?
Jawab ::
v YA.
Karna, Setiap kebudayaan
manusia ingin dihargai.
agar bisa menerima budaya lain, maka yg
paling pertama harus dilakukan adalah
*berfikir positif. Jangan berpikir negatif terlebih dahulu terhadap sesuatu yg baru
*Adaptasi budaya, maksudnya adalah mengambil/merubah/memodifikasi budaya lain yg pada dasarnya tidak sesuai/bertentangan dengan kebudayaan/kepercayaan kita, menjadi lebih sesuai dengan kebudayaan/kepercayaan kita. Misal, dalam tradisi kuliner ala eropa, ada beberapa masakan yg biasa memakai RUM yg terbuat yang mengandung alkohol. Ga ada yg salah dengan masakan itu, tapi untuk sebagian kalangan, penggunaan RUM pada makanan tidak dibenarkan karena mengandung zat yg bagi kalangan tersebut "haram" / forbidden. Lalu kemudian diciptakanlah RUM tanpa alkohol yg memiliki cita rasa sama/mendekati dengan RUM yg mengandung alkohol. RUM tersebut tetap digunakan pada masakan ala eropa, dan tidak menyalahi kepercayaan kelompok tertentu.
*berfikir positif. Jangan berpikir negatif terlebih dahulu terhadap sesuatu yg baru
*Adaptasi budaya, maksudnya adalah mengambil/merubah/memodifikasi budaya lain yg pada dasarnya tidak sesuai/bertentangan dengan kebudayaan/kepercayaan kita, menjadi lebih sesuai dengan kebudayaan/kepercayaan kita. Misal, dalam tradisi kuliner ala eropa, ada beberapa masakan yg biasa memakai RUM yg terbuat yang mengandung alkohol. Ga ada yg salah dengan masakan itu, tapi untuk sebagian kalangan, penggunaan RUM pada makanan tidak dibenarkan karena mengandung zat yg bagi kalangan tersebut "haram" / forbidden. Lalu kemudian diciptakanlah RUM tanpa alkohol yg memiliki cita rasa sama/mendekati dengan RUM yg mengandung alkohol. RUM tersebut tetap digunakan pada masakan ala eropa, dan tidak menyalahi kepercayaan kelompok tertentu.
22.
Bagaimana cara kalian menyikapi perbedaan politik ekonomi
social budaya sebagai masyarakat multikultural?
Jawab ::
v 1. Mengembangkan Sikap Toleran
Dalam masyarakat multikultural harus dikembangkan sikap
toleransi atau sikap saling pengertian dalam menghadapi segala perbedaan dalam
nilai dan norma, agama, kebudayaan, ras, suku bangsa, serta adat istiadat agar
tercipta integrasi dalam masyarakat. Contohnya toleransi antarumat beragama. Di
negara kita, sikap toleransi sebenarnya sudah dikembangkan secara baik, namun
ada beberapa kelompok yang cenderung berupaya untuk merusak situasi yang sudah
kondusif ini dengan melakukan gerakan-gerakan yang berbasis agama, dengan
tujuan untuk menghancurkan agama lain. Hal seperti ini harus dihindari apabila
kita ingin mengembangkan sikap kritis kita dalam menghadapi segala perbedaan
guna menciptakan integrasi, keturunan, dan kedamaian hidup di masyarakat.
v 2. Meninggalkan Sikap Primordialisme
Terutama yang bersifat fanatisme kesukuan (ethnocentrisme)
dan mengarah pada sikap ekstrem. Sikap primordialisme jika kita lihat secara
positif akan lebih memperkuat posisi kita dalam kehidupan bermasyarakat. Namun
yang seringkali muncul adalah bahwa sikap primordialisme ini kemudian akan
menjadi penyebab terjadinya disintegrasi dalam masyarakat. Karena itu, sebisa
mungkin prasangka buruk atas suku bangsa, ras, atau agama yang berbeda harus
dihindari, karena itu hanya akan menimbulkan perpecahan dalam kehidupan
masyarakat yang multikultural ini.
v 3. Mengembangkan Sikap Nasionalisme
Semangat mencintai tanah air dengan tulus akan membawa negara
ini pada suatu persatuan, kesatuan, dan cenderung mengesampingkan segenap
perbedaan yang selama ini menjadi perdebatan. Dalam sikap nasionalisme,
terdapat usaha untuk mengikis segala bentuk perbedaan dalam hal latar belakang
budaya guna mencapai sebuah semangat persatuan yang akan memperkukuh persatuan
dan kesatuan bangsa dan negara kita sendiri. Dengan nasionalisme kita juga
dapat menghargai perbedaan yang ada.
v 4. Menyelesaikan Konflik secara Akomodatif
Konflik merupakan suatu gejala sosial yang wajar sebagai akibat
interaksi sosial yang dilakukaan oleh manusia di dalam masyarakat. Hal ini
mengingat adanya perbedaan-perbedaan antara manusia yang satu dengan manusia
yang lain, misalnya kepentingan, pendapat, dan lain-lain. Konflik memang
terkadang sulit dihindari, terutama apabila perasaan kita selalu diliputi
dengan prasangka, sentiment komunitas, dan emosional pribadi. Agar
konflik yang terjadi di masyarakat tidak berakhir dengan kekerasan yang dapat
menimbulkan kerusakan dan jatuhnya korban jiwa manusia, maka, sedapat mungkin,
kita harus akomodatif dan penuh pertimbangan dalam berusaha menyelesaikan
konflik yang ada dengan tujuan untuk mencapai integrasi sosial dalam
masyarakat. Misalnya dengan melakukan perundinganperundingan.
v 5. Menegakkan Fungsi Hukum
Hukum sebenarnya diciptakan untuk membatasi perilaku masyarakat
tanpa memandang perbedaan latar belakang budaya dan kesukuan. Hukum merupakan
peraturan formal yang disusun dengan telah mempertimbangkan semua aspek
kehidupan, dan juga bersumber dari hukum-hukum yang ada di wilayah masing-masing,
seperti adat istiadat dan konvensi yang ada sebelumnya.
v 6. Mengembangkan Kesadaran Peranan
Setiap individu sebagai anggota masyarakat mempunyai peranan
masing-masing yang disesuaikan dengan status atau kedudukan yang dimilikinya.
Misalnya kamu sebagai seorang siswa di sekolah mempunyai peranan untuk
menghormati guru, mematuhi tata tertib sekolah, memperhatikan materi pelajaran
yang disampaikan guru, dan lain-lain. Contoh lainnya adalah dalam suatu
perusahaan, seorang pimpinan mempunyai peranan untuk mengayomi dan membimbing
bawahannya, sedangkan bawahannya mempunyai peranan untuk menaati dan
menjalankan perintah pimpinannya. Dengan kesadaran akan peranan yang harus
dilaksanakan sebagaimana mestinya tersebut, tidak akan terjadi saling memusuhi,
atau sampai bertikai hanya mmpermasalahkan kedudukan. Jika semua telah
menyadariadanya peranan yang dimiliki dan dapat dijalankan sebagaimana
mestinya, maka prasangka dan sikap emosional dari orang lain akan hilang dengan
sendirinya.
33.
Jelaskan hal hal
yg menyebabkan timbulnya masyarakat multikultural ditinjau dari faktor
geografis !
Jawab ::
v faktor yang
dapat mempengaruhi terbentuknya masyarakat multikultural ditinjau dari :
Dalam
kenyataannya memang negara kita sangat luas yang terdiri dari puluhan ribu
pulau yang masing-masing dipisahkan oleh lautan. Di samping itu, fenomena alam
pada masing-masing pulau seperti curah hujan, suhu, keadaan kelembaban udara,
dan reliefnya juga tidak sama.
Perbedaan-perbedaan yang menyangkut keadaan alam di negara kita
ini disadari atau tidak telah memengaruhi keanekaragaman masyarakatnya.
Masyarakat yang tinggal di lereng pegunungan memiliki upaya sendiri untuk
mempertahankan hidupnya, dengan lebih memilih mata pencaharian yang berkaitan
dengan relief alam pegunungan, dan akhirnya mereka melahirkan kebudayaan
sendiri. Begitu pula dengan orang-orang di tepi pantai, mereka tidak mungkin
akan sama usahanya dengan orang-orang yang tinggal di lereng pegunungan. Mereka
lebih memanfaatkan laut untuk mempertahankan hidupnya atau untuk menggali
sumber pendapatan mereka, yaitu dengan menjadi nelayan.
Lalu, bagaimana dengan
orang-orang yang hidup di kota? Tentunya orang-orang yang tinggal di kota
dengan relief yang berbeda dengan yang telah disebutkan di atas, tidak akan
menjadi nelayan, penebang hutan atau petani, karena mereka telah dikondisikan
oleh keadaan geografis mereka untuk tidak bekerja seperti itu, melainkan dengan
membuka usaha, bekerja di kantor, mengajar, dan lain sebagainya.
Pada dasarnya, keadaan alam atau geografis suatu wilayah tidak
menentukan kebudayaan suatu masyarakat, melainkan hanya pada corak
kebudayaannya. Corak kebudayaan tersebut muncul dari kepribadian orang-orang
yang hidup di sekitarnya. Misalnya, seorang nelayan memiliki corak kebudayaan
yang ditandai dengan kepribadian yang keras, karena kehidupannya selalu dekat
dengan ombak yang menderu, angin yang kencang, dan lain sebagainya.
4. Jelaskan ciri ciri masyarakat multikultural?
JAWAB ::
v CIRI-CIRI
MASYARAKAT MULTIKULTURAL adalah
:
1. Terjadi segmentasi, yaitu masyarakat yang terbentuk oleh bermacam-macam suku,ras,dll tapi masih memiliki pemisah. Yang biasanya pemisah itu adalah suatu konsep yang di sebut primordial. Contohnya, di Jakarta terdiri dari berbagai suku dan ras, baik itu suku dan ras dari daerah dalam negri maupun luar negri, dalam kenyataannya mereka memiliki segmen berupa ikatan primordial kedaerahaannya.
2. Memilki struktur dalam lembaga yang non komplementer, maksudnya adalah dalam masyarakat majemuk suatu lembaga akam mengalami kesulitan dalam menjalankan atau mengatur masyarakatnya alias karena kurang lengkapnya persatuan tyang terpisah oleh segmen-segmen tertentu.
3. Konsesnsus rendah, maksudnya adalah dalam kelembagaan pastinya perlu adany asuatu kebijakan dan keputusan. Keputusan berdasarkan kesepakatan bersama itulah yang dimaksud konsensus, berarti dalam suatu masyarakat majemuk sulit sekali dalam penganbilan keputusan.
4. Relatif potensi ada konflik, dalam suatu masyarakat majemuk pastinya terdiri dari berbagai macam suku adat dankebiasaan masing-masing. Dalam teorinya semakin banyak perbedaan dalam suatu masyarakat, kemungkinan akan terjadinya konflik itu sangatlah tinggi dan proses peng-integrasianya juga susah
5. Integrasi dapat tumbuh dengan paksaan, seperti yang sudah saya jelaskan di atas, bahwa dalam masyarakat multikultural itu susah sekali terjadi pengintegrasian, maka jalan alternatifnya adalah dengan cara paksaan, walaupun dengan cara seperti ini integrasi itu tidak bertahan lama.
6. Adanya dominasi politik terhadap kelompok lain, karena dalam masyarakat multikultural terdapat segmen-segmen yang berakibat pada ingroup fiiling tinggi maka bila suaru ras atau suku memiliki suatu kekuasaan atas masyarakat itu maka dia akan mengedapankan kepentingan suku atau rasnya.
1. Terjadi segmentasi, yaitu masyarakat yang terbentuk oleh bermacam-macam suku,ras,dll tapi masih memiliki pemisah. Yang biasanya pemisah itu adalah suatu konsep yang di sebut primordial. Contohnya, di Jakarta terdiri dari berbagai suku dan ras, baik itu suku dan ras dari daerah dalam negri maupun luar negri, dalam kenyataannya mereka memiliki segmen berupa ikatan primordial kedaerahaannya.
2. Memilki struktur dalam lembaga yang non komplementer, maksudnya adalah dalam masyarakat majemuk suatu lembaga akam mengalami kesulitan dalam menjalankan atau mengatur masyarakatnya alias karena kurang lengkapnya persatuan tyang terpisah oleh segmen-segmen tertentu.
3. Konsesnsus rendah, maksudnya adalah dalam kelembagaan pastinya perlu adany asuatu kebijakan dan keputusan. Keputusan berdasarkan kesepakatan bersama itulah yang dimaksud konsensus, berarti dalam suatu masyarakat majemuk sulit sekali dalam penganbilan keputusan.
4. Relatif potensi ada konflik, dalam suatu masyarakat majemuk pastinya terdiri dari berbagai macam suku adat dankebiasaan masing-masing. Dalam teorinya semakin banyak perbedaan dalam suatu masyarakat, kemungkinan akan terjadinya konflik itu sangatlah tinggi dan proses peng-integrasianya juga susah
5. Integrasi dapat tumbuh dengan paksaan, seperti yang sudah saya jelaskan di atas, bahwa dalam masyarakat multikultural itu susah sekali terjadi pengintegrasian, maka jalan alternatifnya adalah dengan cara paksaan, walaupun dengan cara seperti ini integrasi itu tidak bertahan lama.
6. Adanya dominasi politik terhadap kelompok lain, karena dalam masyarakat multikultural terdapat segmen-segmen yang berakibat pada ingroup fiiling tinggi maka bila suaru ras atau suku memiliki suatu kekuasaan atas masyarakat itu maka dia akan mengedapankan kepentingan suku atau rasnya.
Posting Komentar